Bab 159
Bab 159
Bab 159 Terima Kasih
Mata Ratna memperlihatkan kekhawatiran ketika dia mengetahui bahwa putrinya telah memiliki perasaan kepada Finno.
Sangat mengetahui dengan baik kalau Vivin telah melalui cobaan di masa lalunya dengan cukup baik, yang Ratna inginkan hanyalah pria yang dapat diandalkan, yang mengenal Vivin dengan baik, memperlakukannya dengan baik, dan mencintainya dengan sepenuh hati.
Akan tetapi, apakah Finno pria yang tepat untuk bisa memberikan kebahagiaan dalam hidup Vivin? Mencoba berbaur dengan dunia orang kaya adalah sesuatu yang lebih mudah dikatakan daripada dilakukan Apakah Finno seorang pria yang plin-plan dalam sebuah hubungan? Bisakah hubungannya dengan Vivin bertahan dari semua rintangan yang akan menghadang didepan nantinya?
Vivin sangat mengetahui ibunya memiliki keraguan tentang hubungan mereka. Dengan suara lembut. Vivin mencoba meyakinkan ibunya, “mamaku sayang. Finno sudah mempertaruhkan nyawanya beberapa kali hanya untuk melindungiku dari bahaya. Aku sangat mencintai Finno, dan aku yakin dia adalah pria yang tepat untukku Jadi, janganlah khawatir lagi? Exclusive content © by Nô(v)el/Dr/ama.Org.
Saat Ratna melihat senyum kebahagiaan di wajah putrinya, Ratna pun akhirnya menyerah.
“Yah, lagipula kamu juga sudah menikah dengannya, kurasa hal yang tepat untuk dilakukan adalah menjalani hidupmu sebaik mungkin dengannya Aku akan bahagia selama kamu bahagia
Sambil memeluk ibunya. Vivin berkata dengan malu-malu, “mama aku tahu kamulah orang yang paling mencintaiku, dan kamu harus tahu bahwa kamu adalah orang yang sangat berharga dalam hidupku Tolong jangan khawatirkan aku, karena aku bisa menjaga diriku dengan baik”
“Kamu gadis yang konyol Mata Ratna berkaca-kaca saat dia mengatakan itu.
Finno baru saja kembali dengan makanan dan melihat sebuah pemandangan yang mengharukan. Dia berinisiatif untuk duduk di dekat pintu agar tidak mengganggu momen mereka berdua.
Puas dengan tindakannya sendiri, membuat sikap Ratna perlahan-lahan menjadi lebih ramah. Herannya. Ratna justru mengulurkan tangannya ke arah Finno dan mengajaknya untuk berbicara, Finno, kesinilah, ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu”
“Finno Dia menekankan setiap kata dalam kalimatnya untuk menunjukkan betapa seriusnya yang dia katakan. “Vivin adalah putriku satu-satunya, dan dia telah melalui banyak hal yang sulit ketika dia tinggal bersamaku. Oleh karena itu, yang kuinginkan untuknya hanyalah seorang pria baik yang tahu bagaimana cara merawatnya dengan baik, terlepas dari apakah pria itu berkantong tebal atau tidak. Karena Vivin mengatakan padaku bahwa kamu adalah cinta dalam hidupnya, Aku tidak mempunyai pilihan selain mempercayakan kebahagiaannya padamu.
Finno berbalik untuk melihat kearah Vivin dengan tatapan takjub.
Finno tahu Vivin pasti telah memberi tahu ibunya tentang sesuatu yang membuat perubahan mendadak dalam sikapnya.
Finno masih mengingat dengan jelas saat Vivin meyakinkan ibunya bahwa dia tidak memiliki perasaan apapun padanya dan pernikahan mereka hanya diatas kertas saja.
Jadi, Ratna memperlakukanku dengan sangat ramah karena Vivin telah memberitahunya jika dia ingin menghabiskan sisa hidupnya bersamaku?
Memikirkan kemungkinan itu, otot-otot tegang di wajahnya mulai rileks.
Ini sempurna.Itu artinya Vivin akhirnya mengakuiku sebagai suaminya?
Ketika memikirkannya, Finno menatap Ratna dan berkata dengan nada tenang yang diwarnai dengan kesungguhan, “Bu Willardi, percayalah padaku, aku akan menjaga Vivin dengan baik di masa depan.”
Meskipun Finno bicara dengan tidak jelas, Finno bersungguh-sungguh untuk setiap kata yang dia ucapkan dan pasti akan menepati janjinya.
Ratna, tersentuh oleh ketulusannya dan mengangguk setuju.
Akhirnya, ketegangan diantara ketiganya menghilang. Sangat mengenal ibunya yang menyukai kesendiriannya, Vivin pergi bersama Finno setelah makan.
Senyum perlahan nampak diwajah Ratna sambil memperhatikan punggung Vivin saat dia pergi.
Bahkan, Ratna menganggap dirinya sangat beruntung memiliki anak perempuan yang berbakti seperti Vivin.
Akan tetapi, Ratna merasa sangat malu karena dia belum bisa menjadi ibu yang cukup baik untuknya.
Ratna tahu kalau dia telah mengecewakan putrinya. Perasaan bersalah terhadap putrinya semakin kuat setelah bertahun-tahun.
Akankah Vivin masih mengakuiku sebagai ibunya jika dia mengetahui kebenaran di balik segalanya? Apakah dia akan membenciku seumur hidupnya?
Sambil menyatukan kedua tangannya, dia berdoa kepada Tuhan untuk kebahagiaan Vivin. Pada saat yang sama, dia memohon belas kasih-Nya dan memohon kesempatan untuk menebus dosa- dosanya.
Vivin, Ibu tidak pernah melakukan yang terbaik untukmu, tapi aku sangat berharap kamu bisa memiliki kehidupan yang bahagia dan diberkati.
Setelah meninggalkan apartemen, Finno mengantar Vivin kembali ke kantornya.
Tepat ketika Vivin akan keluar dari mobil, Finno tiba-tiba memanggilnya, “Vivin.”
Vivin segera berbalik setelah mendengar suaranya. Sebelum Vivin bahkan bisa menanggapinya,
Finno meraih pergelangan tangannya dan menarik Viviri kedalam pelukannya.
Jantung Vivin mulai berpacu saat dia cukup dekat untuk bisa merasakan napas hangat Finno padanya.
Sementara Noah, dia berusaha untuk membenamkan kepalanya ke dalam bajunya sebisa. mungkin.
Pak Normando benar-benar menjadi sangat tidak terduga belakangan ini. Apakah dia memperlakukanku seperti aku ini tidak kelihatan saja?
Meski merasa canggung dengan Noah di sekitarnya, Vivin tidak cukup kuat untuk melepaskan diri dari pelukannya. Pada akhirnya, dia hanya bisa memohon dengan wajahnya yang memerah karena malu, “Lepaskan aku sekarang. Kita bicara ketika kita sudah pulang ke rumah. ‘
“Terima kasih, Vivin,” dia berbicara dengan nada yang dalam dan serak.